Thursday, 1 December 2016

Berita (Pengertian, Syarat-Syarat, Unsur-Unsur, Ciri-Ciri, Teknis Penulisan, Fakta dan Opini dalam Berita)


A.   PENGERTIAN BERITA
Berita adalah informasi mengenai peristiwa menarik yang sedang terjadi.
B.   SYARAT-SYARAT BERITA
Agar layak diberitakan, sebuah berita yang baik harus memenuhi syarat-syarat berikut:
1.    Faktual à bersifat nyata atau kejadian yang diberitakan benar-benar terjadi.
2.    Aktual à bersifat baru atau terkini atau jarak antara kejadian dan pemberitaan berdekatan.
3.    Menarik à bersifat tidak biasa, menimbulkan rasa penasaran atau ingin tahu, berkaitan dengan tokoh-tokoh terkenal, berguna untuk diketahui, dekat dengan pembaca atau pendengar, dan bersifat konflik.
4.    Objektif à bersifat tidak memihak atau seimbang. Dalam hal ini berita disampaikan sesuai kenyataan tanpa ada tambahan atau bumbu-bumbu yang bersifat mempengaruhi pembaca.
5.    Lengkap à memenuhi unsur atau pokok-pokok berita, yaitu kejadian apa, siapa, di mana, mengapa, kapan, dan bagaimana kejadian tersebut terjadi.
6.    Sistematis à bersifat urut penyampaiannya.
7.    Mudah dipahami à menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
C.   UNSUR-UNSUR BERITA
Unsur-unsur berita adalah jawaban atas pertanyaan:
1.    Apa (what) yang sedang terjadi?
2.    Di mana (where) kejadian tersebut terjadi?
3.    Kapan (when) kejadian tersebut terjadi?
4.    Siapa (who) yang terlibat dalam kejadian tersebut?
5.    Mengapa (why) kejadian tersebut bisa terjadi?
6.    Bagaiman (how) kejadian tersebut terjadi?
Agar mudah mengingat keenam unsur tersebut kita dapat mengingatnya dengan akronim Adik Simba (apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana).
D.   CIRI-CIRI BAHASA BERITA
Ciri-ciri bahasa berita antara lain sebagai berikut:
1.    Sederhana à mengutamakan pilihan kata yang banyak dimengerti semua kalangan pembaca, tidak menggunakan pilihan kata yang hanya dimiliki kalangan tertentu.
2.    Singkat à langsung pada pokok kejadian, tidak bertele-tele atau berputar-putar.
3.    Padat à mengandung banyak informasi.
4.    Lugas à tegas atau tidak mengandung makna ganda.
5.    Jelas à mudah ditangkap maknanya.
6.    Jernih à memberitakan secara jujur atau tidak menyembunyikan sesuatu yang bersifat prasangka.
7.    Menarik à mampu membangkitkan minat baca atau minat dengar.
8.    Demokratis à menggunakan sapaan atau bahasa yang sama untuk semua kalangan tanpa melihat pangkat maupun status kekayaan. Contohnya, menggunakan kata ganti ia untuk presiden atau tukang becak, bukan beliau untuk presiden dan ia untuk tukang becak.
9.    Populis à akrab di telinga pembaca, baik orang biasa maupun pejabat.
10.  Logis à tidak bertentangan dengan akal sehat.
11.  Gramatikal à sesuai kaidah atau tata bahasa yang baku.
12.  Menghindari kata tutur à menghindari kata-kata yang digunakan dalam percakapan di warung atau pasar, seperti: dibilangin, dikasih tahu, dan dibikin.
13.  Menghindari kata atau istilah asing.
14.  Menggunakan pilihan kata yang tepat à kata yang dipilih harus efektif, akurat, dan sesuai dengan pokok permasalahan yang ingin disampaikan.
15.  Mengutamakan kalimat aktif à lebih diutamakan menggunakan kata mengatakan daripada dikatakan dan sejenisnya sebab lebih mudah ditangkap maknanya, dipahami, dan disukai pembaca.
16.  Menghindari kata atau istilah teknis à menghindari kata-kata yang hanya dimengerti kalangan tertentu, contohnya istilah kedokteran yang jarang didengar tanpa ada penjelasan.
17.  Tunduk pada kaidah etika à tidak boleh menulis berita dengan bahasa yang vulgar dan menghina.
E.    TEKNIS PENULISAN BERITA
Menulis berita efektif dilakukan dengan menggunakan teknik piramida terbalik. Teknik ini dimulai dengan menuliskan judul, bagian paling penting dalam berita (lead), bagian penting dari berita (body), dan bagian kurang penting (leg). Hal ini dilakukan agar pembaca dapat lebih cepat memperoleh informasi. 
F.    FAKTA DAN OPINI DALAM BERITA
Salah satu syarat berita adalah faktual, yaitu bersifat nyata atau kejadian yang diberitakan benar-benar terjadi. Meskipun demikian, dalam sebuah berita terdapat informasi yang berupa fakta dan informasi yang berupaopini. Fakta adalah peristiwa yang benar-benar terjadi dan dapat dibuktikan kebenarannya. Opini adalah pendapat seseorang mengenai suatu hal yang kebenarannya belum dibuktikan.
1.    Ciri-Ciri Fakta
a.    Kebenarannya bersifat objektif.
b.    Didukung dengan data akurat, biasanya berupa angka.
2.    Ciri-Ciri Opini
a.    Kebenarannya bersifat subjektif
b.    Ditandai dengan kata-kata yang bersifat subjektif, seperti sangat, semakin, dapat, mungkin.
c.     Ditandai dengan kata sifat. Seperti baik, buruk, mudah, dan sukar.

d.    Diawali kata menurut atau diduga.