A. PENGERTIAN
BERITA
Berita
adalah informasi mengenai peristiwa menarik yang sedang terjadi.
B. SYARAT-SYARAT
BERITA
Agar
layak diberitakan, sebuah berita yang baik harus memenuhi syarat-syarat
berikut:
1.
Faktual
à
bersifat nyata atau kejadian yang diberitakan benar-benar terjadi.
2.
Aktual
à
bersifat baru atau terkini atau jarak antara kejadian dan pemberitaan
berdekatan.
3.
Menarik
à bersifat
tidak biasa, menimbulkan rasa penasaran atau ingin tahu, berkaitan dengan tokoh-tokoh
terkenal, berguna untuk diketahui, dekat dengan pembaca atau pendengar, dan
bersifat konflik.
4.
Objektif
à
bersifat tidak memihak atau seimbang. Dalam hal ini berita disampaikan sesuai
kenyataan tanpa ada tambahan atau bumbu-bumbu yang bersifat mempengaruhi
pembaca.
5.
Lengkap
à
memenuhi unsur atau pokok-pokok berita, yaitu kejadian apa, siapa, di mana,
mengapa, kapan, dan bagaimana kejadian tersebut terjadi.
6.
Sistematis
à bersifat
urut penyampaiannya.
7.
Mudah
dipahami à
menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
C. UNSUR-UNSUR
BERITA
Unsur-unsur
berita adalah jawaban atas pertanyaan:
1.
Apa
(what) yang sedang terjadi?
2.
Di
mana (where) kejadian tersebut
terjadi?
3.
Kapan
(when) kejadian tersebut terjadi?
4.
Siapa
(who) yang terlibat dalam kejadian
tersebut?
5.
Mengapa
(why) kejadian tersebut bisa terjadi?
6.
Bagaiman
(how) kejadian tersebut terjadi?
Agar mudah mengingat keenam unsur
tersebut kita dapat mengingatnya dengan akronim Adik Simba (apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana).
D. CIRI-CIRI
BAHASA BERITA
Ciri-ciri
bahasa berita antara lain sebagai berikut:
1.
Sederhana
à mengutamakan
pilihan kata yang banyak dimengerti semua kalangan pembaca, tidak menggunakan
pilihan kata yang hanya dimiliki kalangan tertentu.
2.
Singkat
à
langsung pada pokok kejadian, tidak bertele-tele atau berputar-putar.
3.
Padat
à
mengandung banyak informasi.
4.
Lugas
à tegas
atau tidak mengandung makna ganda.
5.
Jelas
à mudah
ditangkap maknanya.
6.
Jernih
à
memberitakan secara jujur atau tidak menyembunyikan sesuatu yang bersifat
prasangka.
7.
Menarik
à mampu
membangkitkan minat baca atau minat dengar.
8.
Demokratis
à menggunakan
sapaan atau bahasa yang sama untuk semua kalangan tanpa melihat pangkat maupun
status kekayaan. Contohnya, menggunakan kata ganti ia untuk presiden atau tukang becak, bukan beliau untuk presiden dan ia
untuk tukang becak.
9.
Populis
à akrab
di telinga pembaca, baik orang biasa maupun pejabat.
10. Logis à tidak bertentangan dengan akal sehat.
11. Gramatikal à sesuai kaidah atau tata bahasa yang
baku.
12. Menghindari kata tutur à menghindari kata-kata yang digunakan
dalam percakapan di warung atau pasar, seperti: dibilangin, dikasih tahu, dan
dibikin.
13. Menghindari kata atau istilah asing.
14. Menggunakan pilihan kata yang tepat à kata yang dipilih harus efektif,
akurat, dan sesuai dengan pokok permasalahan yang ingin disampaikan.
15. Mengutamakan kalimat aktif à lebih diutamakan menggunakan kata mengatakan daripada dikatakan dan sejenisnya sebab lebih mudah ditangkap maknanya, dipahami,
dan disukai pembaca.
16. Menghindari kata atau istilah teknis à menghindari kata-kata yang hanya
dimengerti kalangan tertentu, contohnya istilah kedokteran yang jarang didengar
tanpa ada penjelasan.
17. Tunduk pada kaidah etika à tidak boleh menulis berita dengan
bahasa yang vulgar dan menghina.
E. TEKNIS
PENULISAN BERITA
Menulis
berita efektif dilakukan dengan menggunakan teknik piramida terbalik. Teknik
ini dimulai dengan menuliskan judul, bagian paling penting dalam berita (lead), bagian penting dari berita (body), dan bagian kurang penting (leg). Hal ini dilakukan agar pembaca
dapat lebih cepat memperoleh informasi.
F. FAKTA
DAN OPINI DALAM BERITA
Salah
satu syarat berita adalah faktual, yaitu bersifat nyata atau kejadian yang
diberitakan benar-benar terjadi. Meskipun demikian, dalam sebuah berita
terdapat informasi yang berupa fakta dan informasi yang berupaopini. Fakta
adalah peristiwa yang benar-benar terjadi dan dapat dibuktikan kebenarannya.
Opini adalah pendapat seseorang mengenai suatu hal yang kebenarannya belum
dibuktikan.
1.
Ciri-Ciri
Fakta
a.
Kebenarannya
bersifat objektif.
b.
Didukung
dengan data akurat, biasanya berupa angka.
2.
Ciri-Ciri
Opini
a.
Kebenarannya
bersifat subjektif
b.
Ditandai
dengan kata-kata yang bersifat subjektif, seperti sangat, semakin, dapat,
mungkin.
c.
Ditandai
dengan kata sifat. Seperti baik, buruk, mudah, dan sukar.
d.
Diawali
kata menurut atau diduga.