Jenis-Jenis Metode
Penelitian Pendidikan
1. Metode Penelitian Kuantitatif
Metode
kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/ statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan.
Penelitian
kuantitatif adalah suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan
deduktif-induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan
para ahli, ataupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian
dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan beserta pemecahan-pemecahannya
yang diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi) dalam bentuk dukungan
data empiris di lapangan.
2. Metode Penelitian Kualitatif
Metode
penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah,
(sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument
kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal,
teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif/ kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna
dari pada generalisasi.
Ciri-ciri
penelitian kualitatif mewarnai sifat dan bentuk laporannya. Oleh karena itu,
laporan penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif
dan mendalam serta menunjukkan ciri-ciri naturalistik yang penuh keotentikan.
3. Metode Penelitian Pengembangan
Metode
penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan
untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.
Untuk
dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis
kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi
di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk
tersebut. Jadi penelitian dan pengembangan bersifat longitudinal (bertahap bisa
multy years).
Kegiatan
pengembangan ditekankan pada pemanfaatan teori-teori, konsep-konsep, prinsip-prinsip,
atau temuan-temuan penelitian untuk memecahkan masalah. Kegiatan pengembangan
berupaya menerapkan temuan atau teori untuk memecahkan suatu permasalahan.
Sumber Masalah
Masalah
dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang
benar-benaar terjadi, antara teori dengan praktek, antara aturan dengan
pelaksanaan, antara rencana dengan pelaksanaan. Stonner (1982) mengemukakan
bahwa masalah-masalah dapat diketahui atau dicari apabila terdapat penyimpangan
antara pengalaman dengan kenyataan, antara apa yang direncanakan dengan
kenyataan, ada pengaduan, dan kompetisi.
a. Terdapat penyimpangan antara pengalaman
dan kenyataan
Contoh:
Di suatu sekolah mengalami kekurangan guru pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia, untuk mengatasi kekurangan guru tersebut sementara waktu guru mata
pelajaran olahraga merangkap menjadi guru mata pelajaran bahasa Indonesia.
b. Terdapat penyimpangan antara apa yang
telah direncanakan dengan kenyataan
Contoh:
pada kompetensi menulis puisi, seorang guru bahasa Indonesia berencana
menerapkan metode wisata untuk mendukung kegiatan pembelajaran, akan tetapi
pada saat pembelajaran dilakukan terjadi hujan deras.
c. Ada pengaduan
Contoh:
adanya pengaduan mengenai kualitas mengajar mahasiswa PPL pada suatu sekolah.
d. Ada kompetisi
Contoh: mahasiswa yang bukan dari fakultas
keguruan kemudian mengambil akta IV dan menjadi guru akan menimbulkan
persaingan dengan mahasiswa dari fakultas keguruan