Saturday, 5 September 2015

Ana sethithik dipangan sethithik



Ana sethithik dipangan sethithik
Peribahasa ana sethithik dipangan sethithik menjadi semboyan orang Jawa, agar mampu mengatasi kesulitan hidup yang datang setiap hari, Jika direnungkan, nasehat ini sesungguhnya merupakan batu ujian yang cukup berat dan tidak mudah dilaksanakan. Namun, apabila berhasil terlaksana, akan memberi manfaat besar baik lahir maupun batin bagi diri sendiri.


Sebagai contoh pada tahun ini, kita bekerja seharian penuh dengan upah seribu rupiah. Penghasilan yang diterima tersebut jelas kecil karena tidak cukup untuk menghidupi keluarga (diri sendiri, istri, dan dua anak). Namun, sesedikit apapun, uang yang dibelanjakan harus kurang dari sepuluh ribu atau sebut saja sembilan ribu rupiah. Dengan demikian, kita masih mempunyai sisa uang seribu rupiah yang dapat digunakan untuk bekal hidup dan bekerja keesokan harinya.
Jika semuanya dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan ikhlas, pastikah dapat menumbuhkan keberanian, ketahanan mental, kejernihan pikir, dan kebijaksanaan yang luar biasa. Dengan demikian, apa yang disebut wong cilik, kemiskinan, kesengsaraan, hanya akan terasa semu dan lahiriah semata. Jiwa dan kepribadiannya tidak miskin, tidak kerdil, dan setiap hari mampu melangkah dengan gagah dan wajah tergadah, menapaki kehidupan di dunia.

No comments:

Post a Comment